Kolaborasi PT. Bhumi Jati Power (BJP) bersama Bina Swadaya Konsultan (BSK) dalam program CSR BJP juga memberikan pengalaman baru dalam belajar mengelola kelembagaan.
Ahmad Mufid, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ternak Makmur Bhumi Jaya yang dibentuk pada 26 Desember 2019 mengakui, semenjak adanya KSM dirinya merasakan manfaat dari pelatihan kelembagaan yang dijalaninya. Kini, pria 43 tahun tersebut mampu memimpin kurang lebih 20 anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
“Semenjak ada kelompok (KSM), kami bisa saling bertukar informasi. Karena meskipun sudah ada pelatihan, kadang-kadang ada yang punya prinsip masing-masing yang bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam mengelola sapi,” ujar Mufid.
Dikutip dari Buletin CSR BJP dijelaskan bahwa, sebelum KSM berdiri diketahui tidak ada kepedulian antara peternak seperti komunikasi yang jarang dilakukan hingga kompetisi antar peternak yang menjadikan hubungan warga menjadi renggang.
Menurutnya, hal teknis yang kurang dipahami oleh anggota perlu dipelajari secara bersama sehingga wawasan tentang budi daya peternakan atau tentang kelembagaan (KSM) dapat diterima oleh semua anggota. Selama pendampingan KSM Ternak Makmur Bhumi Jaya, Bina Swadaya Konsultan juga menguatkan kelembagaan dengan memberikan beberapa pelatihan seperti kapasitas manajemen kelompok, pengelolaan keuangan dan permodalan.
Ditemui di tempat terpisah, Sutarlan salah satu anggota KSM menilai bahwa KSM dan kisah pewayangan memiliki kaitan yang kuat.
“Kesulitan yang dihadapi oleh kelompok akan berhasil diatasi, jika semua berkorban untuk kelompok dan tidak boleh ada sengkuni yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi”, jelasnya.
“Anggota KSM perlu belajar untuk memiliki inisiatif seperti Semar yang bisa mengayomi dalam ber-KSM”, pungkasnya.
Dalam menjalankan kelembagaan, KSM Ternak Makmur Bhumi Jaya selalu melakukan pertemuan tiap minggunya untuk bermusyawarah, membuat rencana dan mengevaluasi kegiatan yang akan maupun sudah dilakukannya selama ini.
Kasnasari, yang tergabung dalam anggota KSM mengungkapkan bahwa pertemuan dalam KSM merupakan proses kelembagaan menuju kemandirian. Menurutnya, kolaborasi BJP dengan BSK tidak akan berjalan lama, namun dampaknya yang harus berjalan panjang dengan kemandirian.
“Apa yang sudah diberikan oleh BJP adalah untuk kebaikan dan kemajuan, tentu kita sebagai penerima manfaat harus mendukung. Bagaimana kelompok harus memahami bentuk bantuan yang terkandung dalam program dan mana yang harus dilakukan secara swadaya dan mandiri oleh kelompok”, pungkasnya.
Sumber : Buletin CSR BJP Edisi I