Agustus 7, 2024

Mengenal Konsep 3 Bottom Line dalam CSR

Oleh

Mundlofar

Konsultan Bina Swadaya

CSR adalah singkatan dari Corporate Social Responsibility, dalam istilah bahasa Inggris. Kata “Corporate” memiliki arti perusahaan, sementara “Social” berarti sosial, dan “Responsibility” bermakna tanggung jawab. Jadi secara garis besar CSR dapat di artikan sebagai kegiatan perusahaan yang memiliki tanggung jawab secara sosial kepada masyarakat sekitar operasional perusahaan, dan masyarakat luas serta para stakeholder terkait.

Adapun tujuan Program CSR yaitu memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan. Program CSR memiliki konsep utama untuk menciptakan sustainability, atau keberlanjutan dalam seluruh kegiatan bisnis dengan tetap menyimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, serta lingkungan.


Dalam konsep CSR dikenal dengan triple bottom line atau yang biasa dikenal dengan sebutan 3P. Ada 3 point penting dalam mengusung keberlanjutan perusahaan yaitu People (masyarakat), Planet (lingkungan), dan Profit (keuntungan).

  1. People (Masyarakat)
    People (masyarakat) yaitu mitra stakeholder perusahaan. Diantara stakeholder tersebut adalah karyawan, komunitas, dan masyarakat sekitar perusahaan. Mitra masyarakat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pelaksanaan program CSR. Perusahaan memiliki tanggungjawab sosial untuk memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan hidup masyarakat. Dengan menjalankan kegiatan CSR perusahaan dapat meningkatkan citra perusahaan yang baik di semua kalangan stakeholder baik masyarakat sekitar perusahaan maupun masyarakat umum.
  2. Planet (Lingkungan)
    Sektor lingkungan menjadi point penting dalam menjalankan operasional bisnis perusahaan. Perusahaan berupaya menyeimbangkan dampak negative antara masyarkat, lingkungan dan profit perusahaan. Dampak negative yang perlu dikelola dengan baik yaitu pencemaran air, polusi udara, perubahan ikllim, hingga emisi CO2. Upaya preventif dalam menjalankan aktifitas produskinya yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola lingkungan yaitu pengelolaan limbah, penggunaan energi terbarukan, dan selalu memperhatikan aspek lingkungan agar masyarakat yang tinggal disekitar perusahaan tidak merasa dirugikan. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan sumberdaya alam secukupnya dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Dari sisi tersebut perusahaan dapat mengelola secara optimal sumber daya yang dimiliki sebagai pengendali dampak lingkungan sehingga terjadi kenyamanan, kesehatan masyarakat, dan sumber daya alam akan terjaga dengan baik.
  3. Profit (Keuntungan)
    Profit atau keuntungan menjadi orientasi perusahaan dalam menjalankan sebuah bisnis. Yang menjadi pertanyaan yaitu bagaimana mengelola profit tersebut bisa meningkat dan berdampak pada terciptanya bisnis yang berkelanjutan.

Seperti kita ketahui bersama Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini telah menjadi bagian integral dari praktik bisnis modern, dimana perusahaan memiliki tanggung jawab mereka terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Oleh sebab itu, perusahaan yang mampu mengelola biaya dengan baik dan seefisien mungkin, dapat membangun kerjasama bersama stakeholder perusahaan dengan baik.