Juni 24, 2024

Bangun Potensi Ekonomi Desa melalui Budidaya Holtikultur Ramah Lingkungan

Budidaya holtikultur ramah lingkungan menjadi kebutuhan penting masyarakat di Desa Bukit Permata Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.  Selain dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga, budidaya holtikultur ramah lingkungan juga dapat digunakan sebagai bahan pangan yang aman dikonsumsi.

Didampingi langsung Bina Swadaya Konsultan (BSK) dalam program Pemberdayaan Ekonomi Potensial Desa PT. Indexim Coalindo, warga di Desa Bukit Permata yang terdiri dari 1 Kelompok Tani dan 3 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) mulai melakukan budidaya holtikultur dengan mempraktekkan sumber daya alam yang tersedia seperti MOL atau mikroorganisme lokal.

Menurut Prapto, sebagai team leader BSK di lapangan, hampir seluruh warga Desa Bukit Permata memiliki lahan perkarangan dirumahnya maupun di kebun. Namun selama ini masih banyak lahan yang belum termanfaatkan secara maksimal. Oleh sebab itu, BSK melakukan pernyadaran tentang budidaya hortikultur maupun sayuran bagi warga desa yang selama ini beli di pasar atau pedagang keliling.

Setelah menjalani pelatihan dasar teknik budidaya hortikultur yang dimentori langsung BSK, diharapkan warga mempunyai pemahaman sederhana tentang holtikultur mulai dari pengolahan lahan, pemupukan, perawatan, penanganan hama penyakit tanaman, panen, hingga paska panen.  Sebagai tahap awal, tanaman holtikultura yang dipraktekkan adalah bayam, kangkung, sawi, ketimun, buncis, cabe serta tomat.

Kerjasama PT. Indexim Coalindo dengan Bina Swadaya Konsultan (BSK) pada tahun ini merupakan tahun kedua Program Pemberdayaan Ekonomi Potensial Desa yang menitik beratkan pada sektor pertanian dan peternakan yang terangkum dalam program Integrated Farming. Pada pelatihan budidaya kali ini, tim BSK melatih 1 Kelompok Tani dan 3 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Desa Bukit Permata Kecamatan Kaubun.

Target dalam pelaksanaan program tersebut akan dicapai melalui strategi penguatan kelembagaan yang ada, peningkatan kualitas peternakan, pertanian hijau, pengembangan produk makanan olahan, hingga pemasaran produk.

Program ini merupakan keberlanjutan pelaksanaan program tahun pertama yang dilakukan dengan pendampingan dasar terkait dengan kelembagaan, usaha produktif kelompok, serta penjajakan  pasar terkait produk kelompok. (nn)