Dokter Spesialis Goes to Community merupakan salah satu kegiatan Program Cegah dan Tangani Stunting (CANTING) Berkelanjutan yang digagas oleh Indika Energy dan Kideco bersama Bina Swadaya Konsultan sebagai mitra di lapangan dalam upaya paya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Stunting dipahami sebagai gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan gizi kronis. Anak stunting ditandai dengan tubuhnya yang lebih pendek dibandingkan anak lain seusianya.
Akibat dari stunting bukan hanya bertubuh pendek, melainkan juga berisiko mengalami kesehatan di masa dewasa yang berdampak pada kualitas hidupnya. Namun tidak semua anak pendek adalah stunting. Diperlukan pemeriksaan dokter spesialis anak untuk mengetahui apakah seorang anak stunting atau pendek.
Salah satu kegiatan dalam program adalah “Dokter Spesialis Goes to Community” yakni dengan menghadirkan para dokter spesialis ke lima desa lokasi program yang akses ke dokter spesialis jauh. Selama kegiatan tersebut, ditemukan 180 (seratus delapan puluh) anak usia di bawah lima tahun terindikasi stunting yang diperiksa dokter spesialis anak. Hasilnya terdapat anak yang pertumbuhannya normal, positif stunting, dan ada pula yang memang bertubuh pendek.
Selain itu ditemukan juga anak dengan gizi kurang dan buruk. Dari hasil pemeriksaan, dokter memberikan rekomendasi intervensi gizi yang berbeda sesuai kondisi anak. Melalu intervensi gizi yang tepat diharapkan kondisi anak dapat dikoreksi, terutama yang usianya masih di bawah dua tahun (baduta). Dalam kesempatan yang sama juga ada pemeriksaan dan USG untuk Ibu hamil oleh dokter spesialis kandungan.
“Saya senang dan bersyukur ada dokter yang datang ke desa. Sejak saya punya anak pertama hingga sekarang mau punya anak keenam baru sekali ini ada dokter anak yang datang. Anak dan cucu saya bisa diperiksa dan saya jadi tahu kondisi mereka”, kata Bu Asma (36 thn) dari Muara Telake yang juga sedang hamil anak keenam.
Program juga memberikan suplemen untuk baduta yang terindikasi stunting berupa telur, vitamin, dan susu selama tiga bulan berturut-turut dan dipantau perkembangannya.
