Direktur Pelayanan Sosial Dasar Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Bito Wikantosa mengungkapkan bahwa Gerakan Revitalisasi Desa (GRD) yang dilakukan oleh Bina Swadaya sangat inspiratif.
“Melalui Pak Bambang Ismawan kita semua diingatkan bahwa membangun desa bukan menciptakan elitisme baru. Saya setuju dengan beliau, desa itu milik rakyat. Sehingga ketika kita ingin memajukan desa tujuannya itu jelas untuk masyarakat,” ucapnya.
Menurut Bito, hal tersebut menjadi terlihat ketika Bambang Ismawan menulis soal BUMDes yang berawatakan kewirausahawan sosial. Menurutnya, jika BUMDes hanya berorientasi akumulasi kapital dan hanya mengejar pendapatan asli desa, maka watak elitis terlihat sangat kuat.
Melalui konsep Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibangun Bambang Ismawan di desa-desa, mengingatkan kepada kita bahwa desa dibentuk dan dibangun untuk kelompok-kelompok marginal dan rentan. KSM dibangun untuk melindungi masyarakat yang termarginalkan sehingga masyarakat bisa membangun kehidupan yang layak.
Bito sepakat dengan konsep No One Left Behind yang diaplikasikan Bambang Ismawan, yang membangun desa dengan konsep kerakyatan. Kuncinya memang harus mempunyai kelompok-kelompok swadaya masyarakat yang kuat di berbagai isu, mulai dari isu lingkungan hidup, ekonomi produktif, pelayanan sosial, hingga perlindungan dan gerakan pemberdayaan kepada perempuan. Kelompok-kelompok keswadayaan ini harus tumbuh di tingkat masyarakat sebagai elemen-elemen pembangun desa.
“Kita harus berterima kasih dengan apa yang disumbangkan Pak Bambang Ismawan lewat buku Gerakan Revitalisasi Desa. Yang dilakukan Pak Bambang sangat inspiratif. Kalau kita mendorong pembentukan BUMDes, orientasinya tidak akumulasi kapital,” ungkap Bito.
Menurutnya, BUMDes harus memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat yang marginal dan rentan dengan melahirkan kelompok swadaya masyarakat yang tumbuh bersama. Dengan begitu, bukan elit yang menikmati pertumbuhan di desa.
“Pak Bambang menjadi spirit kami dalam mendorong SDGs Desa. SDGs Desa juga harus jelas keberpihakannya, No One Left Behind sudah jelas keberpihakannya kepada kelompok marginal dan rentan. Terima kasih Pak Bambang,” tutup Bito.
Sumber : Majalah Info Bina Swadaya