SDGs Financing Hub (SFH) bersama Bina Swadaya memiliki peran penting memfasilitasi pertumbuhan inovasi dengan menjadi perantara pihak investor dan perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan. SDGs Financing Hub bukan hanya sebagai mediator, namun juga sebagai katalis yang memfasilitasi pertumbuhan dan inovasi dalam ekosistem pendanaan.
Meskipun potensi sumber daya keuangan sangat besar, implementasi pembiayaan SDGs di sisi penawaran juga menghadapi sejumlah kendala. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan informasi yang diterima lembaga-lembaga pendanaan mengenai proyek-proyek potensial. Minimnya informasi yang memadai ini menghambat penyaluran investasi mereka ke luar zona nyaman skema keuangan konvensional.
Sejauh ini SDGs Financing Hub telah membantu berbagai pendana seperti bank konvensional, koperasi, ventura, korporasi, maupun investor individu. Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) saat ini sudah menjalankan berbagai program kemitraan, SFH sebagai perantara menghubungkan project owner yang memiliki skema kemitraan di sektor peternakan dan pertambakan kepada BSI di Surabaya dan BNI di Yogyakarta.
Kerjasama ini diharapkan dapat mewujudkan korporasi peternakan domba kambing dan pertambakan udang guna meningkatkan populasi dan produktifitas untuk menjamin keberlanjutan usaha budidaya, serta menyediakan kebutuhan pangan masyarakat.
Kegiatan matchmaking tersebut bukan hanya berdampak bagi proyek yang membutuhkan dana untuk menjalan program kemitraan, namun juga membantu BNI dan BSI yang memiliki target untuk menyalurkan kredit KUR.
Banyak perusahaan dan pemilik proyek berdampak di Indonesia yang masih memiliki gap pengetahuan signifikan terkait skema dan inovasi pendanaan di kalangan lembaga-lembaga pendanaan. Di sisi lain, ketidakpahaman tentang alternatif skema pendanaan yang lebih berani dan berdampak tinggi ini membuat investor enggan mengalokasikan sumber daya ke sektor-sektor yang sebenarnya sangat prospektif.
Pada sesi Investor Sharing Session yang diselenggarakan oleh SFH, para proyek mengatakan bahwa mereka kaget dengan adanya opsi pendanaan loan dengan suku bunga rendah dan tanpa kolateral bagi proyek yang berkategori berdampak Nature Based Solutions ataupun Renewable Energy.
Lembaga internasional yang menyediakan fasilitas pendanaan dengan model tersebut seperti Rabo Foundation dan WWF juga sering kesulitan dalam menemukan proyek yang cocok dengan sektor dan dampak tersebut. SFH yang berfokus untuk menampung proyek-proyek berdampak menyediakan pool dan telah memperkenalkan beberapa proyek yang sedang dipersiapkan agar mampu menangkap fasilitas-fasilitas tersebut dalam bentuk kegiatan mentorship impact identification and measurement.
SFH membantu perusahaan social di tahap awal dengan menyambungkan ke program korporasi dan pemerintah. Contohnya melalui program Transfom Bestari, dimana Unilever dan pemerintah Inggris memberikan hibah sebesar 60-100 ribu Pounds bagi 3-5 perusahaan social.
Peran SFH disini adalah menampung dan mengkurasi proyek-proyek tersebut. Selain itu, proyek-proyek ini juga disiapkan dan dibantu untuk mempersiapkan proposal mereka melalui coaching dan mentoring. Inilah yang dilakukan oleh SFH, membantu semua pihak untuk mendorong proyek dan investasi berkelanjutan yang berkualitas.