Agustus 12, 2024

Pelibatan Relawan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat

Oleh

Unik Wimawan

Konsultan Bina Swadaya

Konsep Relawan

Menurut beberapa sumber, relawan (volunteer) atau tenaga sukarela merupakan orang-orang, individu-individu atau warga masyarakat yang bersedia mengabdi secara iklas dan tanpa pamrih, tidak digaji atau diberi imbalan, rendah hati, berkorban, diusulkan serta dipilih oleh masyarakat berdasarkan kualitas sifat kemanusiaan atau moralitasnya. Juga memiliki kepedulian dan komitmen yang kuat bagi upaya memperbaiki kesejahteraan masyarakat miskin yang ada di sekitarnya maupun bagi upaya kemajuan masyarakat dan kondisi lingkungan di wilayahnya.

Dalam kontek sepak terjang perjalanan Bina Swadaya tenaga sukarela atau relawan menjadi bagian penting dalam proses pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya berbasis pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, tapi juga aktif menyuarakan hak-hak masyarakat, keadilan, kesetaraan dan penyelamatan lingkungan serta terlibat dalam berbagai kegiatan kampanye penyadaran atas berbagai isu sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Bekerja dengan sukarelawan memerlukan komunikasi dan konsep yang jelas. Jika tanggungjawab dan perannya tidak jelas, seorang relawan akan menjadi frustasi dan berhenti. Suatu cara untuk memastikan bahwa hal ini tidak terjadi adalah dengan memberikan garis dan pedoman yang jelas dari tujuan dan metodologi program.

Selain itu, seorang relawan juga memungkinkan berpartisipasi dalam program yang telah ditetapkan untuk peningkatan keterampilan dalam mempromosikan mobilisasi masyarakat, dan advokasi kesehatan masyarakat. Kita mesti memberikan umpan balik positif bagi relawan. Hal ini sangat penting karena mereka merasa waktunya telah dihabiskan dengan bijaksana, atau mereka akan menghentikan layanan mereka. Mendorong rasa kerjasama tim relawan memungkinkan individu merancang ide mereka sendiri dengan baik.

Kontribusi Relawan bagi Pengembangan Masyarakat

Kontribusi relawan bagi pengembangan masyarakat, antara lain:

  • Kerelawanan menghasilkan suatu cara masyarakat untuk dapat berkumpul dan membuat suatu perubahan melalui tindakan nyata.
  • Tindakan kerelawanan yang dilakukan bersama-sama dapat membantu membangun kepercayaan di antara para relawan.
  • Bekerja bersama membantu menjembatani berbagai perbedaan menuju rasa percaya dan penghormatan antar individu yang memungkinkan belum pernah bertemu sebelumnya.
  • Secara alamiah kerelawanan kolektif berkontribusi pada pengembangan sosial dari masyarakat yang justru akan terus memperkuat kegiatan-kegiatan kerelawanan mereka.

Fungsi dan Tugas Relawan

  • Fungsi relawan adalah mempercepat terjadinya proses penanggulangan kemiskinan di masyarakat.
  • Tugas relawan membantu orang-orang lain (warga masyarakat), dan menjalankan misi sebagai agen perubahan/pembaharu di masyarakat.
  • Peran-peran relawan adalah sebagai pendamping masyarakat dalam kegiatan-kegiatan: (a) peningkatan kapasitas melalui coaching, (b) bantuan teknis, (c) membangun jaringan, (d) mobilisasi sumberdaya.

Persyaratan menjadi Relawan

Kita bisa menjadi relawan dalam sebuah organisasi baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun lingkungan tertentu. Kalau kita ingin menjadi relawan pada suatu organisasi/lembaga, perlu memiliki hal-hal sebagai berikut:

  1. Kemauan, minat yang kuat dalam bidang kerja relawan organisasi.
  2. Kemampuan, memiliki pengetahuan dan ketrampilan atau kecakapan tertentu yang dibutuhkan oleh organisasi.
  3. Kebutuhan akan tantangan, mempunyai dan menyukai tantangan-tantangan baru serta memberikan jawaban (solusi).
  4. Kesempatan, mempunyai waktu untuk memberikan kontribusi pada organisasi sesuai kebutuhan organisasi.

Jenis dan Peran Relawan

Pada organisasi yang sederhana, latarbelakang relawan yang dibutuhkan tidak terlalu macam-macam, siapa saja, bisa dari pelajar hingga mahasiswa. Terbuka bagi yang mempunyai keahlian khusus maupun tidak. Sebaliknya, organisasi besar dan komplek biasanya semakin banyak membutuhkan relawan dari berbagai latar belakang pendidikan, profesi, pengalaman kerja, dll.

Secara umum, tugas relawan dalam organisasi dapat dikategorikan menjadi tiga hal, yaitu mengambil keputusan atau kebijakan, mencari dana untuk membiayai kegiatan organisasi, dan membantu terlaksananya kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi.

Dalam sebuah organisasi kita bisa saja menjadi relawan sesuai dengan peran yang kita pilih, misalnya:

  • Relawan Kebijakan, yaitu relawan yang menjadi pengurus organisasi, merumuskan kebijakan-kebijakan umum organisasi. Untuk ini biasanya dipilih dari dan oleh anggota oragnisasi
  • Relawan Lapangan, yaitu relawan yang langsung melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi di lapangan tanpa mengharapkan imbalan material
  • Relawan Sesaat, yaitu relawan yang hanya memberikan kontribusi pada saat-saat tertentu saja, tidak mengikatkan dirinya pada organisasi. Biasanya memberikan kontribusi sebagai narasumber dalam kegiatan tertentu saja.
  • Relawan Ahli, yaitu memberikan keahliannya pada organisasi, baik melalui pemberian informasi maupun konsultasi. Memberikan masukan bagi arah kebijakan program dan organisasi sebagai bahan pertimbangan pengurus menetapkan kebijakan.

Motivasi Relawan

Untuk menjadi relawan, diantaranya perlu punya motivasi yang berkaitan dengan “mengapa” bersedia menjadi relawan suatu organisasi. Umumnya motivasi menjadi relawan dapat digolongkan dalam:

  1. Keagamaan. Orang melakukan sesuatu bagi sesamanya sebagai amal saleh (amal kasih) atau perbuatan baik dengan harapan mendapat balasan dari Tuhan.
  2. Rasa kesetiakawanan yang tertanam dalam hati sanubari. Orang berbuat sesuatu karena dorongan hati untuk berbuat sesuatu bagi kemanusiaan.
  3. Kebutuhan sosial. Orang melakukan sesuatu karena dorongan untuk menjalin hubungan dengan sesama manusia (manusia merupakan makhluk sosial)
  4. Aktualisasi diri. Orang melakukan sesuatu karena dia ingin mengekspresikan dirinya, ingin berprestasi, berbuat baik.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan sebagai relawan Bina Swadaya dalam menjalankan tugas-tugasnya, antara lain:

  • Para relawan perlu dan penting memahami visi misi, strategi dan program layanan konsultansi pemberdayaan masyarakat.
  • Kesiapan relawan banyak teruji oleh pengalaman langsung terlibat dalam tanggap darurat penanggulangan bencana di sejumlah wilayah di Indonesia
  • Mereka perlu dibekali pengetahuan teknis sesuai dengan keahlian dan  bagian kerja masing-masing. Seperti pendataan awal, pertolongan pertama, evakuasi, distribusi bantuan sampai dengan dukungan psikososial
  • Pentingnya pengetahuan dasar tentang manajemen stress. Hal ini sangat dibutuhkan oleh relawan karena mereka di lapangan sering dihadapkan pada situasi kerja yang padat, persinggungan kerja dengan banyak pihak, stamina tubuh yang menurun karena lelah, dll. Dengan pengetahuan manajemen stress tersebut para relawan akan benar-benar paham perilaku yang pantas selama di lokasi bencana dan bisa saling memperhatikan kondisi sesama relawan.
  • Harus benar-benar siap mental dengan berbagai situasi dan kondisi yang terjadi, membutuhkan respon tindakan yang cepat dan tepat.
  • Keberangkatan relawan ke tempat tugas harus disetujui dan dipahami oleh pihak keluarga
  • Tercukupinya nutrisi, fasilitas istirahat yang memadahi, stamina tubuh yang`sangat baik