Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat. Jika melihat dari tujuannya maka pemberdayaan masyarakat bisa dikatakan mempunyai peranan penting untuk membantu masyarakat mengatasi berbagai tantangan. Namun, cara setiap generasi melihat pemberdayaan ini bisa berbeda. Nah, kali ini, yuk kita lihat bagaimana pandangan Baby Boomers, Gen X, Millennials, dan Gen Z tentang pemberdayaan.
Baby Boomers (Lahir 1946-1964)
Generasi Baby Boomers tumbuh di era pasca-perang dengan perubahan sosial yang signifikan. Generasi ini cenderung memandang pemberdayaan sebagai bagian dari tanggung jawab kolektif dan kemajuan masyarakat.
Menurut sebuah penelitian oleh Twenge (2010), Baby Boomers lebih suka bekerja keras dalam waktu lama untuk mencapai hasil, dan mereka sering mendukung pemberdayaan melalui partisipasi aktif dalam organisasi dan komunitas. Baginya, pemberdayaan melibatkan dedikasi dan kerja keras untuk mencapai tujuan bersama. Mereka juga cenderung percaya pada institusi tradisional dan melihat pemberdayaan sebagai sesuatu yang harus dibangun melalui struktur yang ada.
Gen X (Lahir 1965-1980)
Generasi X dikenal sebagai generasi yang mandiri dan pragmatis. Gen X tumbuh di era di mana teknologi mulai berkembang pesat dan lebih suka cara-cara yang praktis. Menurut Pew Research Center (2018), Gen X lebih suka solusi yang nyata dan langsung bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga menghargai keterampilan praktis dan alat yang bisa dipakai langsung (Miller, 2015). Kemandirian adalah nilai penting bagi mereka karena mereka percaya bisa mengatasi masalah dengan usaha sendiri (Williams & Page, 2011).
Millennials (Lahir 1981-1996)
Generasi Millennials dikenal dengan ketertarikan mereka pada teknologi dan perubahan sosial. Mereka lebih suka kolaborasi dan memanfaatkan teknologi untuk memperluas jaringan sosial. Deloitte (2019) menunjukkan bahwa Millennials mendukung program pemberdayaan yang menggunakan teknologi untuk membangun hubungan dan kerja sama. Generasi ini juga peduli dengan isu sosial dan keadilan, dan lebih memilih program yang memiliki dampak sosial yang luas (Smith, 2020; Pew Research Center, 2018). Mereka percaya bahwa teknologi bisa jadi alat yang baik untuk membuat perubahan positif.
Gen Z (Lahir 1997-2012)
Generasi Z yang baru mulai memasuki dunia kerja, melihat pemberdayaan dengan cara yang sangat digital dan global. McKinsey & Company (2021) mencatat bahwa Gen Z sangat terhubung dengan teknologi dan peduli banget dengan masalah global.
Gen Z aktif di media sosial dan platform digital untuk mendukung inisiatif sosial (Johnson, 2022). Generasi ini sangat peduli dengan isu-isu seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial. Mereka lebih suka program yang inklusif dan bisa beradaptasi dengan berbagai kebutuhan global (Thompson, 2023). Bagi Gen Z, teknologi digital dan perhatian terhadap masalah global adalah kunci dalam pemberdayaan.
Jika kita melihat penjelasan diatas, setiap generasi punya cara unik dalam melihat pemberdayaan. Baby Boomers melihatnya sebagai hasil kerja keras dan dedikasi dalam struktur yang ada, Gen X fokus pada keterampilan praktis dan kemandirian, Millennials pada kolaborasi dan teknologi untuk perubahan sosial, sementara Gen Z pada teknologi digital dan perhatian global. Mengetahui perbedaan ini, penting supaya strategi pemberdayaan bisa lebih efektif dan relevan untuk setiap generasi.
Dengan memahami cara pandang yang berbeda ini, kita bisa menciptakan pendekatan yang lebih baik dan berdampak positif di masyarakat. Setiap generasi punya kekuatan dan nilai unik yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan bersama dalam pemberdayaan. (Qonita)