September 18, 2024

Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Dompet Dhuafa dan Bina Trubus Swadaya menyelenggarakan Fokus Group Diskusi (FGD) ke-3 dengan tema peran Agama dan Budaya sebagai Sumber Inspirasi dan Praktik dalam Pemberdayaan di Jambuluwuk Thamrin Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (11/09/2024).

Pada Fokus Grup Diskusi (FGD) yang ke-3 antara Dompet Dhuafa dan Bina Trubus Swadaya mendalami narasi agama dan budaya sebagai sumber kekuatan dalam pemberdayaan. Pemaknaan ulang atas pemahaman-pemahaman keagamaan dan kebudayaan untuk mendorong pemberdayaan perlu dilakukan agar tercipta perubahan sosial dan keberdayaan umat beragama.

Dalam sambutannya, Parni Hadi dan Bambang Ismawan menyatakan bahwa membantu sesama manusia merupakan panggilan dari keimanan.

Acara FGD tersebut merupakan bagian dari gerakan kebudayaan yang melakukan refleksi secara utuh terhadap budaya yang ada, sehingga diupayakan dapat memahami nilai-nilai, norma, dan tradisi yang membentuk kebudayaan ditengah masyarakat.

Dengan memahami nilai-nilai maupun tradisi, masyarakat dapat melakukan koreksi dan improvisasi sistem nilai, dan budaya sesuai dengan konteks dan tantangan zaman, yang nantinya diharapkan dapat memperkuat budaya luhur.

Provinsial Serikat Jesus Provinsi Indonesia, Pater Benedictus Hari Juliawan mengatakan, peran agama terhadap pemberdayaan yaitu menahan egoisme dan mendorong altruisme (sikap mengutamakan orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun).

“Potensi pemberdayaan dalam agama adalah menumbuhkan kepercayaan dan kesalingan. Hal ini karena agama sebagai komunitas yang digerakkan oleh kepercayaan, nilai-nilai, norma, praktik, dan identitas tertentu,” ujar Juliawan.

Di kesempatan yang sama Haidar Bagir selaku co-Founder dan CEO Mizan mengingatkan kembali bazar sebagai konsep pemberdayaan ekonomi yang sangat erat dengan budaya.

“Bazar ini bukan cuman tempat kegiatan ekonomi, tetapi sebagai tempat kegiatan sosial dan budaya”, ujarnya.

Setelah pertemuan secara pleno,acara FGD dilanjutkan dengan pertemuan yang dilakukan secara paralel. Adapun topik yang menjadi pembahasan adalah Kontribusi Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan Pertanian, Mendorong Inklusi Keuangan dengan Pendekatan Agama dan Budaya, dan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dengan Pendekatan Agama dan Budaya. Sebanyak 12 narasumber turut meramaikan acara di tiap panel diskusi.

FGD yang diselenggarakan Dompet Dhuafa dan Bina Trubus Swadaya bertujuan untuk mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk mendorong kerja sama antar-agama dalam rangka pemberdayaan masyarakat.