Pendamping masyarakat adalah seseorang yang berperan sebagai fasilitator untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi mereka, dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Untuk menjadi seorang pendamping harus mempunyai niat baik, mematuhi kaidah pendampingan, mampu, dan diterima oleh masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu pendampingan merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh pendamping kepada masyarakat yang didampingi (penerima manfaat). Sehingga pendampingan dapat dimaknai sebagai kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat dengan menempatkan tenaga pendamping di lokasi dampingan (desa, perkotaan, daerah transmigrasi, pegunungan, daerah pantai) dalam jangka waktu tertentu yang berperan sebagai fasilitator, komunikator, katalisator dan dinamisator.
Peran Pendamping Masyarakat
Pendamping masyarakat adalah orang yang berperan sebagai fasilitator, komunikator, dan dinamisator dalam proses pemberdayaan masyarakat. Seorang pendamping masyarakat harus memiliki peran-peran dalam:
- Memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat.
- Membantu masyarakat memenuhi kewajiban dalam kegiatan sosial, ekonomi dan lingkungan.
- Membantu masyarakat mengidentifikasi potensi, kebutuhan dan memecahkan masalah.
- Mendorong masyarakat untuk mengambil keputusan secara partisipatif & musyawarah mufakat.
- Membantu masyarakat mewujudkan kemandirian, keswadayaan dan keberlanjutan program dalam kehidupannya.
Disamping itu, seorang pendamping masyarakat diharapkan juga memiliki integritas yang tinggi, dan piawai dalam memainkan perannya yang lintas sektor sekaligus berperan sebagai katalisator pembangunan desa, yaitu mempercepat proses pembangunan yang ada di desa.
Ciri-ciri Pendamping Masyarakat
Ciri-ciri seorang pendamping dapat dilihat dari sikap selama melakukan proses pendampingan. Sikap seorang pendamping dapat dilihat dari penampilan secara lahir maupun sikap batinnya. Sikap lahir akan nampak, diantaranya lewat cara berpakaian, asesoris, bahasa tubuh dan sebagainya.
Seorang pendamping yang berpakaian rapih berdasi hingga pemakaian asesoris tentu akan diterima dengan perasaan adanya jarak. Hal tersebut berbeda jika seorang pendamping berpakaian sederhana yang menyesuaikan dengan kondisi masyarakat, sehingga berpotensi akan lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Ciri-ciri lain pendamping adalah dari gerak bahasa tubuh yang sejalan dengan situasi dalam dinamika kehidupan masyarakat atau kelompok. Seorang pendamping akan datang, dan berbicara sebagai hubungan antar sesama, mau mendengarkan, mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat, membaur dan berkenalan dengan orang-orang baru termasuk perangkat desa, para tokoh masyarakat, karang taruna dan lain sebagainya.
Kemudian untuk sikap lahir dan batin yang menjadi dasar dalam kegiatan pendampingan harus nampak dalam tindakan, kegiatan, dan perilaku serta nilai-nilai atau norma dan etika yang berlaku di masyarakat.
Fungsi Utama Pendamping Masyarakat
Ada 3 fungsi utama pendamping yang perlu dipahami dalam memfasilitasi kegiatan atau program pemberdayaan masyarakat:
- Fungsi pengawasan (supervisi). Seorang pendamping tidak melakukan pekerjaan operasional kelompok, tapi cukup memberikan arahan, masukan-masukan dan rambu-rambu.
- Fungsi konseling. Seorang pendamping lebih mengarahkan peran, dan perhatiannya pada suatu permasalahan atau perencanaan yang berhubungan dengan tanggungjawab kepemimpinan kelompok.
- Fungsi pengembangan SDM. Seorang pendamping mengupayakan peningkatan kualitas SDM anggota, dan pengurus kelompok dalam kontek meningkatkan kapabilitas mereka.
Strategi Pendamping Masyarakat dalam Memfasilitasi Pembentukan Kelompok
Berdasarkan pengalaman Bina Swadaya Konsultan dalam program pemberdayan masyarakat selama ini, pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada dasarnya merupakan kegiatan menumbuhkan, mendorong, dan memperkuat semangat dan kesadaran masyarakat hingga membentuk usaha bersama simpan pinjam. Seorang pendamping masyarakat harus mampu memfasilitasi penumbuhan, dan pembentukan KSM sesuai dengan kebijakan dan strategi pembentukan KSM itu sendiri.
Program pemberdayaan masyarakat dinilai berhasil, apabila para pendamping mampu menjalankan tugas, peran dan tanggungjawabnya dengan baik. Hasil yang didapatkan dari seorang pendamping Masyarakat yaitu adanya perubahan positif, dan memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan masyarakat dampingan (beneficiaries) baik dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta penilaian positif dari mitra kerja (pemberi kerja). (Unik Wimawan)