Pembangunan desa harus selaras dengan kebutuhan bukan karena keinginan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar saat menjadi narasumber Webinas bertajuk Desaku yang Kucinta Memanggil yang diselenggarakan Universitas (UNAIR) Surabaya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, fakta saat ini masih banyak program pembangunan, baik ditingkat desa maupun pemerintah daerah yang masih berbasis keinginan kelompok.
“Ini satu masalah sendiri yang harus kita rombak untuk percepatan pembangunan di semua bidang,” kata Gus Menteri panggilan akrabnya.
Oleh sebab itu, dirinya merumuskan sistem pembangunan berkelanjutan yang disebut dengan SDGs Desa dengan tujuan dana desa tidak lagi digunakan tanpa memperhatikan kebutuhan warga desa.
Kedepanya, melalui SDGs Desa tersebut, kepala desa cukup memilih salah satu berdasarkan kebutuhan warga dari 18 poin SDGs Desa yang akan dijadikan prioritas pembangunan selama kepemimpinannya.
Gus Menteri menuturkan, saat ini sedang berlangsung pemutaakhiran data berbasis SDGs Desa yang dilakukan kepala desa dibantu para pendamping desa. Harapannya semua program dapat mengacu pada data yang berbasis RT dan RW tersebut.
“Karena perencanaan yang bener itu harus mengacu pada data yang valid,” pungkas Gus Menteri.
Sumber : Kemendes PDTT