Khasiat madu hutan saat ini banyak menjadi pilihan alternatif masyarakat dalam meningkatkan imunitas ditengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Hal tersebut juga dirasakan langsung oleh petani madu hutan Baduy, Mang Uncal, yang mengungkapkan bahwa permintaan madu hutan meningkat selama pandemi Covid-19. Madu asli dari hutan Baduy dikatakan Mang Uncal juga di peroleh dengan cara panen lestari yang tetap memegang teguh kearifan lokal setempat.
Selama ini, panen madu hutan Baduy dikenal dengan cara panen lestari yang tetap menjaga keberlanjutan madu di hutan Baduy. Mang Uncal mengatakan, dirinya dibantu oleh 15 warga dari Baduy dalam saat memanen madu hutan.
“Panen dengan menaiki pohon yang ada madu lalu nyalakan api sedikit yang diarahkan ke sarangnya dan dilihat apakah ada madu atau tidak, jika tidak cari ke pohon lain. Ambil madunya juga sedikit-sedikit jangan sampai menghabiskan madu dari sarangnya, karena lebah akan pindah jika madu diambil sampai habis” ujar Mang Uncal dalam acara podcast Trubus Expo beberapa waktu lalu.
Seperti kita ketahui bersama, kawasan Baduy terbagi menjadi 2 wilayah Baduy dalam dan Baduy luar. Masyarakat Baduy dalam dilarang untuk memasarkan produk, sehingga Mang Uncal sebagai masyarakat dari Baduy luar membantu masyarakat Baduy dalam untuk memasarkan produk asli hutan Baduy.
Dikatakan Mang Uncal, pemasaran madu hutan Baduy dilakukan melalui kerjasama dengan Bina Swadaya Konsultan (BSK). Tiap bulan Mang Uncal rutin mengirimkan madu kepada BSK untuk nantinya dipasarkan.
Terdapat 2 jenis madu yang dihasilkan dari Baduy yaitu madu manis dan madu pahit. Madu pahit terletak diatas madu manis namun berada di sarang yang sama. Cara membedakan madu asli dan palsu dapat dibandingkan dengan campuran air. Apabila madu langsung lurus masuk ke dalam air maka kadar gula dalam madu sedikit, dan apabila madu menyebar maka terdapat banyak kadar gula dalam madu.
Kurang lebih selama 7 tahun bekerjasama dengan BSK, manfaat yang dirasakan oleh Mang Uncal yaitu meningkatnya pendapatan dari penjualan madu karena Mang Uncal dapat mengirimkan madu hingga 200 kilogram setiap bulannya. Dan harapan mang Uncal pendistribusian madu sebanyak 200 kilogram bisa terus berjalan dan meningkat.
“Sekarang yang ambil madu lebih banyak, tapi untuk pengiriman ke kantor jangan banyak-banyak, paling banyak 200 kilogram. Saya dapat hasil dari penjualan madu itu lumayan lebih maju jadi bisa untuk modal Bertani dan membantu orang. Terimakasih sudah diterima di kantor (madunya)”,ujarnya.
Madu hutan asal Baduy kini menjadi primadona di tengah pandemi Covid-19 karena manfaatnya yang luar biasa. Mengonsumsi madu secara rutin dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Pada kesempatan tersebut, Mang Uncal juga merekomendasi cara penggunaan madu saat badan tidak fit, yaitu mengonsumsi 2 kali sehari sebanyak 2 – 3 sendok teh yang dicampurkan kedalam air hangat. Sementara itu, rekomendasi cara penyimpanan madu yang baik adalah di suhu ruang.
Saat ini madu asli hutan dari kampung Gajeboh, Baduy dapat dinikmati dengan varian 3 ukuran kemasan, 250ml, 300ml dan 500ml. Madu Gajeboh, madu asli hutan dari suku Baduy juga bisa dipesan dengan menghubungi nomor kontak/(whatsapp) berikut ini : +62 857-7274-0901.